1. TOKOH – TOKOH PENARI DAN KOREOGRAFER TARI MODERN (LUAR NEGERI)
Ø Martha Graham
Martha Graham (lahir di Allegheny, Pennsylvania, 11 Mei1894 – meninggal
di New York City, Amerika Serikat, 1 April1991 pada umur 96 tahun)
adalah seorang penari dan koreografer untuk modern dance, yang
pengaruhnya akan tari dapat dibandingkan dengan pengaruh Igor Stravinsky
terhadap musik, Pablo Picasso akan seni rupa, atau Frank Lloyd Wright
mengenai arsitektur.[1]
Martha Graham menciptakan gaya gerakan baru, dan digunakan untuk
mengungkapkan hasrat, kemarahan dan kegembiraan selayaknya dialami
manusia. Ia telah menari dan merancang tarian lebih dari tujuh puluh
tahun, dan selama waktu itu ; ia merupakan penari pertama yang pernah
melakukan pertunjukan di Gedung Putih, keliling dunia sebagai duta besar
seni, dan menerima penghargaan tertinggi di Amerika Serikat yakni
Presidential Medal of Freedom.
Sepanjang hidupnya, ia telah menerima berbagai penghargaan dari Kunci
Kota (bahasa Inggris: Freedom of the City) untuk kota Paris hingga Order
of Precious Crown dari kekaisaran Jepang.
Ø Garry Stewart
Garry Stewart adalah direktur artistik Australian Dance Theatre.Ia
menduduki posisi tersebut sejak tahun 1999 menggantikan Meryl Tankard
direktur sebelumnya yang menjabat sejak 1993 ketika masih bernama Meryl
Tankard Australian Dance Theatre. Stewart mulai berlatih menari tahun
1983 di Sydney City Ballet Academy sebelum melanjutkan belajar di
Australian Ballet School antara 1984 dan 1985.
Stewart tertarik membuat koreografi sejak awal karir tarinya. Tahun 1985
ia mengkoreografikan Untitled untuk produksi Australian Ballet School
dan tahun 1986 Zen Do Some Nothing untuk lokakarya koreografi Australian
Dance Theatre. Sejak ditunjuk sebagai direktur artistik Australian
Dance Theatre Stewart tak henti menciptakan karya-karya baru terutama
karya-karya yang mengeksplorasi peran media-baru dalam pertunjukan tari.
Atas usaha tersebut ia telah menerima penghargaan dari Australian Dance
Awards untuk koreografinya yang sangat berhasil The Age of Unbeauty
(2002) dan Honour Bound (2008).
Ø Pina Bausch
Dengan nya koreografi Pina Bausch, lahir di Solingen pada tahun 1940,
meninggal di Wuppertal pada tanggal 30 Juni 2009, telah memimpin tari
dari bentuk-bentuk lama dan telah menciptakan sebuah istilah baru teater
tari sebagai kepala Wuppertal Dance Theatre. Dari 1955-1958 ia
menyelesaikan studi menari di Folkwangschule di Essen bawah direciton
dari Kurt Jooss. 1959-1962 tari studi di Amerika Serikat, termasuk
bekerja dengan Paul Taylor dan Antony Tudor. Atas permintaan dari Kurt
Jooss ia kembali ke Jerman pada tahun 1962 dan menjadi seorang penari di
Folkwang-Ballett bahwa ia baru saja didirikan. Koreografi pertamanya
untuk Folkwang-Ballett diikuti pada tahun 1968: "Fragmen". Dari
1969-1973 dia adalah direktur artistik, koreografer dan penari di
Folkwang Dance Studio (1971 "Aktionen für Tanzer", 1972 "Thannhäuser",
"Bacchanal"). 1.980 pertama kerjasama dengan desainer set Peter Pabst.
Dari tahun 1983 direktur artistik dari Studio Tari Folkwang. Dari
1983-1989 Pina Bausch diarahkan departemen tari di Universitas Folkwang
di Essen. Pada tahun 1973 Pina Bausch diangkat arah Ballett der
Wuppertaler Buhnen [Ballet Tahapan Wuppertal], sejak berganti nama
Tanztheater Wuppertal [Wuppertal Dance Theatre], posisi dia menjabat
sampai kematiannya. Dominique Mercy dan Robert Sturm, baik rekan-rekan
yang sangat dekat Pina Bausch, mengambil alih arah artistik dari
ansambel dari sekarang.
Ø Urs Dietrich
Lahir1958 diVisp/Swiss,UrsDietrichmemperolehgelar di bidangTekstildan
DesainKostum. Dari tahun 1981sampai 1985,ia
belajartaridiHochschuleFolkwangdi Essen. Pada tahun 1986, ia
melanjutkanstudinyadi NewYork. Sejak tahun 1988, ia telahbekerjasebagai
penaridan koreograferfreelance. Diamenciptakanensemblebanyak
danpotongantari solodisajikan sebagaitamuproduksidi Eropa, Asia, India,
sertadi North-dan Amerika Selatan. Perdanaduniaso
lodiakuikarya-karyanya"Da warplötzlich...-Herzkammern" (1995) dan"An
derGrenzedesTages" dipresentasikan padaHebbelTheater Berlin. Bersama
denganSusanneLinke, ia diarahkan, dari 1994 sampai
1996,perusahaandariTanztheaterBremer. Kemudian iabekerja di sanaterutama
sebagaikoreografertamu, dansejak tahun 2000menanganidirektur
dariTanztheaterBremersaja. Dietrichtelah memenangkanbanyak penghargaan,
antara lainKurt-Jooss-Preis dari KotaEssen(1985)
danPrizeProduksiRhine-Westphalia
(1990)http://www.goethe.de/bilder3/pixel.gif
Ø SashaWaltz
SashaWaltzmempelajariTari danKoreografidi AmsterdamdanNewYork. Pada
tahun 1993, ia mendirikanperusahaanSashaWaltz&tamu
denganJochenSandigdi Berlin, danSophiensælepada tahun 1996.
Dari tahun 2000hingga 2005,baikmilikarahartistik
dariSchaubuhneamLehninerPlatz. Sejak tahun 2006perusahaan
telahberlatihdan memproduksidiRadialsystemV, Ruang
untukSeni&Ideasdan bekerja dijaringan internasionalterus
berkembangdarimitraproduksi dantur.
Repertoaraktifsaat initerdiridari18buahdari karyaawal seperti"Travelogue
-Dua puluhsampai delapan" (1993) ke konserkoreografiterbaru"gefaltet"
(2012) serta empatoperaproduksi.
Pengembanganbentuk-bentuk inovatifdarikinerja
danpenciptaanmusictheatrekoreografitelah menjadifokus yang
kuatdarikaryaSashaWaltz&tamu. SashaWaltztelah diberikanbanyak
penghargaanuntukkaryanya, di antaranyamedalibudaya Perancis"Officier
del'Ordre desArtsetdesLettres" dan yang terbaru
adalahBundesverdienstkreuzamBandeRepublikFederal Jerman.
2. TOKOH – TOKOH PENARI DAN KOREOGRAFER TARI MODERN (DALAM NEGERI)
Ø Edy Mefri
Dalam perkembangan tari kontemporer Indonesia, Sumatera Barat cukup
banyak menyumbangkan koreografer-koreografer ternama seperti Huriah
Adam, Gusmiati Suid hingga Boi G. Sakti dan Hartati. Koreografer lainnya
yang bisa diperhitungkan dari daerah tersebut adalah Ery Mefri.
Dilahirkan di Saningbakar, Solok, Sumatera Barat pada 23 Juni 1958, Ery
tumbuh dari keluarga seniman. Ayahnya, almarhum Jamin Manti Jo Sutan,
adalah seorang penari tradisi.
Pada 1983 Ery membentuk kelompok tari Nan Jombang yang diambil dari nama
koreografi pertamanya. Tak hanya dijadikan nama kelompok, karya
tersebut juga menjadi cikal bakal pijakan karya-karya seterusnya yaitu
koreografi yang tetap berpijak pada tradisi sebagai spiritnya. Alhasil,
karya-karya Nan Jombang selalu tampak eksotis.Pasalnya, materi gerak dan
struktur dramaturginya masih berpijak pada jenis-jenis kesenian tradisi
di Sumatera Barat.Tema-tema karyanya juga berangkat dari situasi
masyarakat Minang. Kebanyakan yang ia sorot adalah sisi perubahan dan
hilangnya sejumlah kebiasaan tradisi masyarakat Minang yang merekatkan
kekerabatan di antara mereka karena tertelan arus modernisasi. Ciri khas
ini terbilang konsisten diangkat Ery di hampir sebagian besar
karya-karyanya.Inilah yang menjadikan Ery dinilai mewakili wajah
Sumatera Barat dalam perkembangan tari kontemporer di Indonesia.
Ø Hartati
Dibesarkan di keluarga yang sebagian besar bekerja sebagai guru,
ketertarikan Hartati pada dunia tari muncul ketika ia masih di bangku
SD. Waktu itu ia melihat pertunjukan tari Akademi Seni Karawitan
Indonesia (ASKI) Padang Panjang jurusan tari di kampungnya, Muara Labeuh
di Sumatera Barat. Sejak itu, anak kedua dari tiga bersaudara ini
memilih tari sebagai jalan hidupnya.Pendidikan tari sudah ditekuninya
sejak bersekolah di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) jurusan
tari di Sumatera Barat.Di sekolah inilah wanita kelahiran 1968 ini makin
menekuni tari Minang yang sudah dikenalnya sejak kecil. Setelah empat
tahun di SMKI, Hartati meneruskan kuliah di bidang tari di Institut
Kesenian Jakarta tempat ia belajar koreografi.
Sebagai koreografer dari Minang, Hartati dikenal memiliki ciri gerakan
tradisi Minang seperti pencak silat dan randai yang diasahnya sewaktu
bergabung dengan kelompok tari Gumarang Sakti pimpinan almarhum Gusmiati
Suid.Di kelompok inilah, Hartati belajar banyak tentang idiom gerak,
dasar koreografi dan keterlibatan tradisi sebagai kekuatan tari
kontemporer Indonesia. Pergulatannya di kelompok ini menumbuhkan misi
dan tujuan hidupnya yaitu sebagai koreografer tari wanita seperti para
pendahulunya, Hoeriah Adam, Sofiani dan Gusmiati Suid, nama-nama
koreografer wanita dari Minang yang menjadi pelopor dasar tari
kontemporer di Indonesia.
Ø Fitri Setyaningsih
Lahir pada tahun 1978, Fitri Setyaningsih tinggal dan bekerja di
Yogyakarta sebagai artis penari, koreografer dan kinerja. Dia lulus dari
Institut Seni Indonesia (STSI) Surakarta pada tahun 2003.
Setyaningsih telah terlibat dalam berbagai pertunjukan tari, baik
sebagai penari, koreografer, dan sebagai direktur. Karya-karyanya
terutama berkisar pengamatan fenomena sosial. Dalam beberapa tahun
terakhir banyak karyanya telah meneliti batas antara pertunjukan dan
seni teater dalam konteks seni rupa.
Ø JeckoSiompo
JeckoSiompo, lahirdi Papuapada tahun 1975, belajar diInstitut Kesenian
Jakarta(IKJ). Diamulaibekerja padakoreografisendiripada usia dinidan
menciptakansejumlah karyasementara masihbelajardi institut,
termasukGoda, BudiINI,IrianZoom In, AsmatDani, Obahorok, ButoHuruf,
Unanuk, Tikus-Tikus, DiKAMARKost, Di DepanPapua danTerimaKost.
Sebagaiseorang penaridan koreografer, Siompotelah berpartisipasi
dalampertemuantariinternasional di Indonesia, Malaysia, Singapura,
Jepang, Jerman, Denmark, Australia, Amerika Serikat, Perancis, dan
Taiwan.
Pada tahun 2007ia diundangke Bangkokdi Thailand,
danFestivalTariKontemporerAsiadiOsakadan KonferensiTariAsia2007di Tokyo,
Jepang. Jeckojugaanggotadewan juripada programtelevisi Indonesiayang
populerLets Dance.
0 komentar:
Posting Komentar